TABALAR – Kesulitan masyarakat di Kampung Semurut, kecamatan Tabalar untuk memperoleh air bersih akhirnya terpecahkan. Dibangunnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan water treatment di Kampung Semurut, seolah menjadi doa yang terjawab. Dioperasikan sejak beberapa bulan lalu, IPA yang ada sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan air bersih, bagi masyarakat Kampung Semurut. Bahkan, pada peresmian IPA Semurut beberapa waktu lalu, dipenuhi oleh kehadiran warga tidak hanya dari Semurut saja, melainkan juga dari kampung terdekat seperti Kampung Buyung Buyung dan Pisang Pisangan. Warga tidak perduli dengan teriknya matahari, pada saat peresmian berlangsung. Warga membawa buah hatinya untuk menyaksikan gelaran kegiatan peresmian, yang dianggap sebagai berkah.
Kebutuhan air sebelum tahun 2008 sangat sulit. Masyarakat harus mengambil air yang jauh ke sungai. Namun karena kebutuhan tersebut mendesak, akhirnya pada 2008, saat ada program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan), dibuatlah alat penyedot air berbahan tenaga surya, yang dipasang tepat di pinggir sungai. Namun demikian, terkadang air tersebut tidak mengalir ke rumah penduduk.
Kondisi air tersebut juga keruh, karena tidak memiliki penyaringan, hingga tak layak untuk air minum. Mengatasi hal itu, masyarakat mengambil air bersih dari sumur-sumur bor yang terdapat di sekitar kampung, meskipun lokasinya cukup jauh.
“Iya, dulu kami ke sungai mengambil air untuk keperluan setiap hari seperti mencuci dan mandi. Jaraknya yang lumayan jauh dari tempat tinggal terkadang juga menjadi hambatan. Belum lagi kalau musim kemarau, air sungai tentunya berkurang dan kami sempat khawatir akan habis. Lantas bagaimana dengan kebutuhan kami akan air?” jelas Rudi, salah satu warga Kampung Semurut yang datang melihat peresmian IPA oleh Bupati dan Wabup Berau bersama istri dan kedua anaknya.
Selain melihat peresmian, dia mengaku juga ingin mengetahui kejelasan masalah biaya pembayaran tagihan air di rumahnya. Tidak hanya Rudi, beberapa warga lain juga hadir, karena antusias untuk bertanya langsung dengan Bupati Berau Muharram dan Dirut PDAM Tirta Segah Saipul Rahman. Sehingga, sesi tanya jawab dan pemberian hadiah 5 pure it oleh pihak PDAM Tirta Segah, menjadi sangat menarik.
Warga saling berebut mengangkat tangan, karena ingin mendapatkan kesempatan untuk langsung berbincang dengana Bupati dan Dirut PDAM. Pertanyaan demi pertanyaan pun dijawab dengan semangat oleh warga yang hadir. Alhasil, semua hadiah yang dipersiapkan pun dibawa pulang oleh warga, karena jawaban yang diberikan benar.
Di sela acara peresmian, Bina, seorang warga dari kampung sebelah yakni Pisang Pisangan mengaku sangat gembira dengan keberadaan IPA Semurut ini. Ia mengatakan jika selama ini kampungnya yang letaknya cukup jauh dari sumber air, harus berusaha untuk mendapatkan air. Tidak jarang, harga mahal sampai Rp 150 ribu untuk pembelian 1 galon air bersih pun rela ditebus.
“Namanya juga kebutuhan, mau tidak mau, suka tidak suka ya harus dibeli. Tetapi dengan adanya IPA ini jadi agak ringan. Palingan hanya perlu ke dermaga untuk mengangkut air dibawa ke rumah, karena sampai saat ini air PDAM nya belum bisa langsung ke Kampung Pisang Pisangan. Dan begini saja kita sudah bersyukur karena lebih mudah mendapatkan air bersih. Mudahan nanti selanjutnya akan ada pipa PDAM yang langsung mengalir ke rumah warga di Pisang Pisangan,” tutur Bina. (bangun banua)
Publikasi Berita ini dibuat pada 16/09/2019 oleh Perumda
Kata kunci :