Air Pasang, Sungai Segah Lebih Baik Ketimbang Kemarin

Tanjung Redeb –

Kondisi air Sungai Segah yang mengalami perubahan warna hingga menyebabkan kematian ikan, menjadi sorotan semua pihak. Tak terkecuali PDAM Tirta Segah, yang notabene menggunakan air Sungai Segah sebagai air baku untuk pengolahan yang selanjutnya didistribusikan ke masyarakat. Untuk itu, pada Kamis (14/11), Direktur PDAM Tirta Segah, Saipul Rahman langsung turun ke lapangan guna mengecek bagaimana kondisi terkini air sungai tersebut.

Melihat langsung di seputar Inhutani Jalan Bujangga, yang menjadi salah satu budidaya pusat ikan keramba, menurut pantauan, dikatakan Saipul masih dalam kondisi baik. Bahkan, ikan yang ada di area sungai tersebut juga masih bisa bertahan hidup, tidak seperti yang terjadi di sungai sekitar Labanan yang mati secara mendadak karena perubahan warna air sungai.

“Kondisi air baku PDAM Tirta Segah Berau di wilayah Tanjung Redeb pagi ini (14/11 jam 08.30) relatif lebih baik dibandingkan awal fenomena perubahan warna Sungai Segah. Diduga ini terjadi karena terbantu air pasang. Untuk pH (Power of Hydrogen) – derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan, yang kami ukur pagi ini di intake Rinding memang masih 5,9. Parameter lain seperti TDS 36 NTU, Turbidity (salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan) 71 ppm, suhu 27 oC, Fe 5 ppm, kesadahan total 38 ppm. Saat ini PDAM Tirta Segah masih menunggu hasil uji lebih lengkap dari Laboratorium yang terakreditasi (KAN) di Samarinda dan diperkirakan akan selesai dalam 2 minggu,” jelas Saipul.

Dikatakannya, untuk sementara parameter yang paling mudah dan cepat diamati untuk kualitas air adalah dengan pH. Jika ada  penurunan pH yang signifikan, maka PDAM akan menghentikan sementara dan untuk mengolahnya perlu uji lab lebih lengkap. Tapi karena pH yang ada masih diatas 5 maka belum ada perlakuan khusus kecuali rekomposisi bahan kimia dimana PDAM menambahkan soda kaustik (digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen).

“Sejauh ini hasil uji lab masih memenuhi standar dengan pH air di reservoir sudah 6,1. Kami terus update kondisi air baku PDAM kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab Berau. Semoga kondisi Sungai Segah bisa kembali normal agar dapat menyediakan air yang sehat bagi warga masyarakat Berau,” tutupnya. (bb)




Publikasi Berita ini dibuat pada 14/11/2019 oleh admin
Kata kunci :